"Sebut saja aku dengan Air Sunyi. Mengalir tiada henti. Aku terlahir di Malang, tiga bersaudara. Berangkat dari keluarga sederhana, dari sebuah desa di ujung batas merah."
Hari ini sangat mengganggu segala aktifitasku. Mulai kuhidupkan kuda mesin kala pagi menjelang. Tak kuhiraukan suara-suara tubuhku yang sudah terasa kesakitan.
Sudah 4 hari yang lalu, demam ini gak turun-turun. Panas tubuh seolah tak berefek pada rotasi hari ini.
30 Maret 2009, mulai menjenuhkan. Rutinitas, mengajar, malang, naik motor. Semua seakan penuh dengan kebohongan, penuh dengan retorika, penuh dengan sampah berdasi, penuh dengan kepalsuan.
Aku hanya ingin mengisi Air Sunyi ini, dengan kisah masa lalu. Masa sunyi, layaknya kedalaman Air yang kelam tanpa cahaya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar