Bola, bulat, bundar, dijalan ku mainkan. Bola, wasit, sedih, cita, di lapangan aku mainkan. Hijau padang alunkan aku dalam keriangan sang bola.
Kugariskan pada sepatu bola, sepatu yang berisi doa pengharapan. Kelak aku akan bermain di Old Trafford. Suatu saat nanti, aku akan menjadi pemain Timnas.
Waktu berjalan dengan nafas kecil pada ujung rongga harapan. Senantiasa belajar untuk masa depan, namun terbengkelai oleh jiwa bola. Dua-duanya menjadikan masa mudaku begitu sempurna. Hari-hari dengan keringat kala senja, dan fajar dan siang berseragam sekolah.
1 tahun, 2 tahun, 3 tahun... berjalan terus sampai pendidikan SMAku usai. Di ujung masa SMA, ku mulai terserang tifus, penyakit yang telah menimpa ususku, hingga ku terdiam di rumah putih berpenghuni dokter dan suster.
Sakit merobohkan semua cita yang terbangun, hingga semua berubah. Sampai di Perguruan Tinggi semua, sirna, musna, bola-bola mereka. Bukan milikku.
30-3-2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar