Setiap gending berkumandang
Kulalui masaku tanpa adanya
Merintih sepanjang hayat
Tatkala jawab tak berarti
Dalam penantian yang sama
Beragam cara telah aku buat
Detik setiap detik
Waktu berpikir adanya
Jalan menjadi hitam
Kelam oleh derasnya arus
Aku masih menunggu disini
selalu ada dalam lirihnya
Setiap harapan terlahir sunyi
Hanya ingin bersamamu di telaga putih
Minggu, 19 Juli 2009
Kamis, 16 Juli 2009
Aku Biarkan Saja
Aku biarkan dia menyiksaku dengan jawabannya. Aku biarkan dia mendekatiku dengan tugas-tugasnya. Aku biarkan setiap waktu berpikir tentangnya. Aku biarkan dia menjadi milik orang lain.
Aku begitu mencintainya, namun aku biarkan. Aku sudah berucap di telinganya, namun dia biarkan. Kemudian ketidakpastian akan menjadi jalan-jalan pesakitan.
Aku sudah tak punya tujuan kecuali adanya dia. Semua yang berlalu kini hanya jalan bagi kehidupanku selanjutnya. Aku tertawa tapi keluar air mata, Aku menangis tapi berlimpah kebahagiaan.
Sampai kapanpun aku biarkan apa yang menjadi pilihannya. Pilihanku hanya waktu demi waktu dalam kubangan jalan-Nya. Aku menuju ruang tanpa batas. Aku menjalankan semua tanpa rasa lagi... keluar dari entitas manusia dan masuk dalam lintas jalan-Nya.
Aku begitu mencintainya, namun aku biarkan. Aku sudah berucap di telinganya, namun dia biarkan. Kemudian ketidakpastian akan menjadi jalan-jalan pesakitan.
Aku sudah tak punya tujuan kecuali adanya dia. Semua yang berlalu kini hanya jalan bagi kehidupanku selanjutnya. Aku tertawa tapi keluar air mata, Aku menangis tapi berlimpah kebahagiaan.
Sampai kapanpun aku biarkan apa yang menjadi pilihannya. Pilihanku hanya waktu demi waktu dalam kubangan jalan-Nya. Aku menuju ruang tanpa batas. Aku menjalankan semua tanpa rasa lagi... keluar dari entitas manusia dan masuk dalam lintas jalan-Nya.
Labels:
Merah
Rana Cahaya
Dering tak berasa lagi di gendang telinga. Suara takkan mampu menjadi kalimat pemusnah.. Aku diam dan tak ada lagi detak kehidupan!
Semakin lama masa akan menjadi masalah. Kedamaian dan peperangan menuju jalan jagad raya.. Aku diam dan melihatnya dengan sudut keindahan!
Tiap manusia mencela satu sama lain. Saling menikam dari arah mana saja. Dentumannya merobohkan setiap hujan di bulan ini.. Aku diam dan menatapnya dengan petir di dadaku!
Setiap manusia punya arah dan tujuan. Setiap yang ada akan menjadi tiada. Setiap senyuman sangatlah berarti.. aku diam dan menjaga hati dalam dimensi rana cahaya!
Semakin lama masa akan menjadi masalah. Kedamaian dan peperangan menuju jalan jagad raya.. Aku diam dan melihatnya dengan sudut keindahan!
Tiap manusia mencela satu sama lain. Saling menikam dari arah mana saja. Dentumannya merobohkan setiap hujan di bulan ini.. Aku diam dan menatapnya dengan petir di dadaku!
Setiap manusia punya arah dan tujuan. Setiap yang ada akan menjadi tiada. Setiap senyuman sangatlah berarti.. aku diam dan menjaga hati dalam dimensi rana cahaya!
Labels:
Biru
Senin, 13 Juli 2009
Cinta Sejati
Ingin kuhabiskan waktuku bersamamu. Menjadi kekasih hati disaat tuaku nanti. Membangun kebahagian sejati.
Jauh dari kebisingan. Keluar dari rutinitas tak bertuan. Menjadi hedonis...
Apa aku bisa.
Apa aku Mampu.
Kadang semua yang pernah ada sangatlah menjenuhkan...
Semua yang terlihat tak seindah dulu...
Aku melihat semua dengan tangis!!
Saat kuasa-Nya tak bisa ku bendung.
Tuhan Izinkan aku di jalan-Mu.
Jauh dari kebisingan. Keluar dari rutinitas tak bertuan. Menjadi hedonis...
Apa aku bisa.
Apa aku Mampu.
Kadang semua yang pernah ada sangatlah menjenuhkan...
Semua yang terlihat tak seindah dulu...
Aku melihat semua dengan tangis!!
Saat kuasa-Nya tak bisa ku bendung.
Tuhan Izinkan aku di jalan-Mu.
Labels:
Biru
Senin, 06 Juli 2009
Senandung Malam
Jiwa sang pelantun nada indah
Beranjak di keheningan kata-kata
Meluangkan kasih putih
Dalam malam
Malam dan malam
Kudengar detak jantungmu
Kusemai sebuah arti keindahan
Kubawa engkau ke alam Nirwana
Jiwaku rentan tanpamu
Pergi dan kembali
Dejavu bagi pelindung malam
Bergejolak tatkala Senyum menggaris
Aku ingin berada pada ada
Kau letih
Kau terkikis
Kau terluka
Karena datangku
dan semua kata-kata ku
Tak ada niat membuatmu terbang ke alamku...
Beranjak di keheningan kata-kata
Meluangkan kasih putih
Dalam malam
Malam dan malam
Kudengar detak jantungmu
Kusemai sebuah arti keindahan
Kubawa engkau ke alam Nirwana
Jiwaku rentan tanpamu
Pergi dan kembali
Dejavu bagi pelindung malam
Bergejolak tatkala Senyum menggaris
Aku ingin berada pada ada
Kau letih
Kau terkikis
Kau terluka
Karena datangku
dan semua kata-kata ku
Tak ada niat membuatmu terbang ke alamku...
Labels:
Merah
Sabtu, 04 Juli 2009
oh indahnya...
Tiada yang lebih indah dari hari ini... semua telah berubah.
Binar matanya, rona merahnya... oh indahnya.
Ku ucap rasa syukur... sujud aku di hadapNya.
Pagi ini. seperti pagi tiada henti... semua begitu sempurna.
Tanpa ada lagi harap dan tanya... semua penuh warna, pagi ini.
Semoga anda juga seperti itu...
Menyelami indahnya embun pagi......tanpa bising manusia!
Binar matanya, rona merahnya... oh indahnya.
Ku ucap rasa syukur... sujud aku di hadapNya.
Pagi ini. seperti pagi tiada henti... semua begitu sempurna.
Tanpa ada lagi harap dan tanya... semua penuh warna, pagi ini.
Semoga anda juga seperti itu...
Menyelami indahnya embun pagi......tanpa bising manusia!
Labels:
Merah
Kekasih Hati...
Kutikam setiap masa. Berlalu tanpanya lagi. Setiap pagi adalah pagi. Malam hanya menjadi malam. Rutinitas adalah kepastian. Akifitas bagian dari kematian.
Pasukan bertopeng mulai bermunculan dimana-mana. Tersenyum, tertawa, terbahak-bahak setiap waktu.
Gerombolan pembohong bermunculan dimana-mana, Sembari menikam sahabat-sahabatnya.
"Memalsukan, dipalsukan adalah kebiasaan." Bangga lagi, ketika melakukannya.
Keadaan menjadi alasan!!! Musuhnya senantiasa menjadi sahabat dekat otak kanannya.
Kebenaran atas orang lain telah mendarah daging.
Begitulah alam semesta dalam mencintai kekasih hatinya...
Pasukan bertopeng mulai bermunculan dimana-mana. Tersenyum, tertawa, terbahak-bahak setiap waktu.
Gerombolan pembohong bermunculan dimana-mana, Sembari menikam sahabat-sahabatnya.
"Memalsukan, dipalsukan adalah kebiasaan." Bangga lagi, ketika melakukannya.
Keadaan menjadi alasan!!! Musuhnya senantiasa menjadi sahabat dekat otak kanannya.
Kebenaran atas orang lain telah mendarah daging.
Begitulah alam semesta dalam mencintai kekasih hatinya...
Labels:
Merah
Air Sunyi
Menghilang lebam jenaka
Menari di terik lentik tangan kirinya
menapak sang "sunyi"
Air?
Hanyut sudah
Gelombang melibas dengan cinta
Tali yang mengikatnya terlepas
"Bebas liar"
Tertera dalam selembar naskah jawab
Tersemai dalam kelam
Hilang dan terhilang, jauh menjauhi
Beranjak dengan kaki-kaki
Tak tentu yang berangan
Terasa letih lelah dalam angan
menaburkan kesunyian panjang
Saat tiba
Tanpa sadar
Langit sudah tak bertuan
Dan pergi dengan seutas senyum...
http://www.facebook.com/fauzing?ref=name#/fauzing?v=app_2347471856
Menari di terik lentik tangan kirinya
menapak sang "sunyi"
Air?
Hanyut sudah
Gelombang melibas dengan cinta
Tali yang mengikatnya terlepas
"Bebas liar"
Tertera dalam selembar naskah jawab
Tersemai dalam kelam
Hilang dan terhilang, jauh menjauhi
Beranjak dengan kaki-kaki
Tak tentu yang berangan
Terasa letih lelah dalam angan
menaburkan kesunyian panjang
Saat tiba
Tanpa sadar
Langit sudah tak bertuan
Dan pergi dengan seutas senyum...
http://www.facebook.com/fauzing?ref=name#/fauzing?v=app_2347471856
Labels:
Merah
Langganan:
Postingan (Atom)