Aku biarkan dia menyiksaku dengan jawabannya. Aku biarkan dia mendekatiku dengan tugas-tugasnya. Aku biarkan setiap waktu berpikir tentangnya. Aku biarkan dia menjadi milik orang lain.
Aku begitu mencintainya, namun aku biarkan. Aku sudah berucap di telinganya, namun dia biarkan. Kemudian ketidakpastian akan menjadi jalan-jalan pesakitan.
Aku sudah tak punya tujuan kecuali adanya dia. Semua yang berlalu kini hanya jalan bagi kehidupanku selanjutnya. Aku tertawa tapi keluar air mata, Aku menangis tapi berlimpah kebahagiaan.
Sampai kapanpun aku biarkan apa yang menjadi pilihannya. Pilihanku hanya waktu demi waktu dalam kubangan jalan-Nya. Aku menuju ruang tanpa batas. Aku menjalankan semua tanpa rasa lagi... keluar dari entitas manusia dan masuk dalam lintas jalan-Nya.
Kamis, 16 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar