Sendiri dalam kelamnya hari di pulau sejuta kisah. Rimbun bingkai katulistiwa. Terjerabut akar pemikiran hati. Selaras panjangnya desir pantai. Terawangku jauh di keluarga. Nampak deru awan hitam saat tangan aku lepas. Saatnya ku tapaki setiap peribadatanku di perjalanan nafas hidup.
Disisi kanan harapan. Duduk di sebelah ranting dahan tanaman bakau. Ombak menggeliat kecil menyisir setiap detik. Jauh di atas sana, langit tersemai dalam gelombang jatuh tak berdaya.
Tubuh ku bersayap. Mengitari masa-masa lalu. Menjauh di persimpangan ideologi. Menjauh dalam segala atas nama agama dan negara. Menjauh dari lubang penuh duka.
Melayang-layang di atas biosfer. Semua nampak kecil, tak berarti. Semua hanyalah untaian pergulatan drama romantika.
Bumi berumur. Tua rentah dalam emosional amarah. Beribu bencana telah di kobarkan. Sejuta harapan tak mampu di cerna binatang berakal. Aku terdiam disini dan hanya menjauh. Selangkah lagi adalah kosong. Selangkah lagi adalah keniscayaan.
Lintasan ini teramat menyesatkan. Namun, aku berbahagia. Lintasan ini adalah jalan bagi sang petualang. Berjalan menapaki setiap perihnya arah lintasan keikhlasan.
Rabu, 12 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar