Senin, 20 April 2009

PENELITIAN DI ATAS ATAP GEDUNG KAMPUS

Kompetisi untuk sebuah penelitian selalu menantang kami dalam berkarya. Penelitian merupakan salah satu bentuk karya bagi kaum muda yang berada di lumbung Kampus.

Kampus kami berada di tengah kota Malang. Kampus yang bernama STAIN Malang. Kampus tempat kami berkarya, meskipun alat dan fasilitas sangatlah minim.

Kami tidak punya lahan untuk penelitian, kami tidak punya dosen yang mau di ajak untuk penelitian di luar bidang studi, dan kami hanya punya labolatorium kecil yang tidak lengkap.

Sebagai mahasiswa biologi, tentunya kami berharap mendapatkan lebih pengetahuan tentang seluk-beluk biologi di kampus. Namun tanpa mau mengerti, pengajar kami hanya menjalankan rutinitasnya dalam mengajar, tanpa mau mengerti apa yang ada di benak kami.

Lelah kami mengkritik, yang kami dapat hanya ancaman. Kesal kami di buat oleh birokrasi yang terus saja mengeluarkan taringnya, ketika kami meuntut fasilitas.

Sampai senior kami di biarkan bertarung dengan sesama mahasiswa dalam memperebutkan lahan di belakang kampus. Jalas saja kami kalah, musuh senior kami saat itu adalah Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam). Mahasiswa tidak punya keberanian dalam memperebutkan lahan tersebut, kami hanya bisa mengalah dan kalah.

Sebagai yunior saat itu, aku masih semester tiga. Aku hanya meradang ketika kami tidak mendapatkan apa-apa tentang biologi di kampus tercinta kami.

Masih teringat jelas di kepala, ketika saya tergabung dengan Tim penelitian yang ada di kelas. Kami melakukan penelitian tentang biji Kacang ijo. Penelitian yang kami lakukan bertujuan untuk di ikutkan lomba pada penelitian yang di adakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Biologi (LP2B) Malang.

Tiap malam, kita berkumpul di masjid dalam kampus. Kita membahas penelitian yang akan kita lakukan.

Muncul keanehan ide dari kawan-kawan atas keterbatasan fasilitas yang ada di kampus. Kita menaruh bahan penelitian tersebut, tepat berada di gedung belakang kampus.

Tiap malam teman kami memanjat atap gedung untuk melihat perkembangan dari hasil pertumbuhan biji kacang hijau. Dengan berbagai perlakuan didalamnya, dan terus memantau seolah satpam kampus terbius dan tidak memperhatikan apa yang kami lakukan.

Kalau di lihat-lihat, kita seperti pencuri, yang harus memanjat gedung tiap malam. Memanjat setiap kebodohan, demi sebuah harapan akan perubahan.
Penelitian layaknya penjahat tersebut membuahkan hasil. Kami berhasil mendapatkan Juara ke-2, dari sekian peserta yang ikut di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nulis pesan di sini.....


ShoutMix chat widget