Senin, 20 April 2009

Two Dhe Sang Juara

Aku berlari dari hadangan lawan, mengecohnya. Bola itu masih melekat dari kakiku, kemudian aku belari meninggalkan ujung lawan, sendiri aku bawa bola itu, hingga aku hanya berhadapan dengan kiper. Kaki sedikit aku tarik ke belakang, pandanganku mengarah ke ujung sebelah kiri tiang dalam gawang. Aku menendangnya dan golll!.

Pertandingan dengan kelas dua F, aku mampu menyarangkan tujuh gol ke gawang lawan, dari sembilan gol kemenangan timku. Timku seluruhnya berasal dari kelas yang sama, yaitu kelas dua D, salah satu kelas yang ada di sekolah SMANGGI (SMAN 1 Gondanglegi).

Tiada hari tanpa pertandingan bola. Kelas dua dan kelas tiga kami lahap dengan kemenangan, tanpa satu kali pun kekalahan. Kekuatan Tim yang berasal dari kecepatan sayap kiri, kecepatan dengan dribel bola diatas rata-rata. Kemudian beck yang sangat lugas dan tangguh, serta striker dari desa Tajinan yang selalu haus akan gol.

Akan tetapi, yang membuat kami selalu berada di ambang semangat kemenangan adalah seluruh kelas 2 D. Dukungan yang tiada henti, dukungan yan disertai dengan pengorbanan, baik itu dari laki-laki maupun perempuan.

Sore itu, kami merayakan kemenangan dengan senda gurau di sebuah warung yang tak jauh dari lapangan. Warung tempat kami berkeluh kesah saat usai bermain bola.

”Hei, kelas 1 C mau menantang kita?”. Ujar kawanku dengan semangat juang yang masih menggebu.

”Kelas 2 dan 3 aja kita hajar tanpa ampun, ini lagi kelas satu mau ikut-ikutan!”. Sahut sahabatku yang duduk, sambil masih menghisap nikotin.

”Oke!, kapan?”. Tanyaku. ”Besok!”. Jawab kawanku.

-------------------------#-------------------------#-------------------------------------------------------

Pagi, hari yang cerah. Hari yang membuat adrenalinku meningkat saat belajar di sekolahan. Waktu berjalan sangat lama, saat aku menantikan siang yang akan menjadi pertandingan yang luar biasa.

Cerah pada pagi hari, berubah menjadi mendung dan gelap pada waktu siang. Seolah menandakan pertandingan akan di tunda. Tapi semangat dua Tim tidak meruntuhkan semangat juang untuk sebuah kemenangan.

”Pritt...”. Peluit telah di tiup, pertandingan di mulai.

“Golll....”.Kami kemasukan, semua terdiam oleh gol cepat lawan.
Usai gol tersebut, rintik hujan mulai membasahi lapangan. Tidak lama kemudian, Hujan deras mulai menggenangi sebagian dari lapangan. Namun, pertandingan terus berjalan, tanpa peduli hujan dan kilau petir.

Kiper kami yang sangat lengket dengan bola, tiba-tiba terdiam saat bola meluncur di sampingnya. ”Golll”. Ucap lawan kami sambil tertawa.

Dua kosong kami ketinggalan. Aku mencoba maju menjadi striker, kutinggalkan lapangan tengah dan belakang. Berat ketika membawa bola, tendanganku hanya mampu mengenai mistar gawang, keluar gawang, dan selalu gagal. Hanya satu gol, yang bisa di ciptakan oleh tim kami ketika pertandingan itu. Kami kalah.

Kutancap sepeda motorku, kutarik gas, hujan masih saja tidak berhenti.

Kekalahan yang buat aku menangis dalam kesedihan, aku hanya menyesali beberapa peluangku tadi ketika di depan gawang lawan, ”kenapa aku gagal membuahkan sebuah gol”.

Esoknya aku dan kawan-kawan tidak masuk sekolah, kita pergi ke rumah teman. Kita istirahat, kita masih sedih karena kekalahan kemarin. Namun, di rumah teman tersebut, kita banyak memahami akan kekalahan, persahabatan, komitmen dan persaudaraan.

Untuk pertandingan ulang kedua melawan kelas 1 C, kita menang dengan skor 2-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nulis pesan di sini.....


ShoutMix chat widget